Skip to content →

Mengatasi Tantangan Aksesibilitas dalam Desain UI/UX

Mengatasi Tantangan Aksesibilitas dalam Desain UI/UX
Source www.studocu.com

Halo, Sobat Netizen yang budiman!

Hari ini, kita akan membahas topik penting dalam dunia desain, yaitu Mengatasi Tantangan Aksesibilitas dalam Desain UI/UX. Apakah Sobat sudah paham tentang aksesibilitas dalam desain dan tantangan yang dihadapinya? Yuk, simak ulasan lengkapnya di artikel ini!

Pendahuluan

Dalam lanskap digital yang terus berkembang pesat, aksesibilitas dalam desain UI/UX menjadi niscaya, memastikan bahwa semua pengguna, tanpa memandang kemampuan atau disabilitas, dapat menikmati pengalaman pengguna yang inklusif dan memuaskan. Mengatasi tantangan aksesibilitas memungkinkan produk digital menjangkau khalayak luas, membuka peluang baru, dan menegakkan prinsip kesetaraan digital.

Apa Itu Aksesibilitas dalam Desain UI/UX?

Mengatasi Tantangan Aksesibilitas dalam Desain UI/UX
Source www.studocu.com

Aksesibilitas dalam desain UI/UX bertujuan untuk membuat antarmuka pengguna yang dapat digunakan dan dinavigasi oleh semua pengguna, terlepas dari karakteristik atau keterbatasan mereka. Hal ini mencakup pertimbangan untuk orang dengan gangguan penglihatan, pendengaran, kognitif, dan mobilitas.

Tantangan dalam Mengatasi Aksesibilitas

Merancang untuk aksesibilitas menyajikan sejumlah tantangan unik, termasuk:

* **Kurangnya kesadaran:** Terkadang, desainer UI/UX mungkin tidak sepenuhnya menyadari pentingnya aksesibilitas atau cara menerapkannya secara efektif.
* **Keterbatasan teknis:** Platform dan teknologi tertentu mungkin memiliki batasan yang menyulitkan penerapan fitur aksesibilitas.
* **Biaya tambahan:** Mempertimbangkan aksesibilitas dapat menambah waktu dan upaya pengembangan, meningkatkan biaya proyek.
* **Kurangnya standar:** Meskipun ada pedoman aksesibilitas, mungkin masih terdapat variasi dalam interpretasi dan implementasi.

Praktik Terbaik untuk Aksesibilitas

Untuk mengatasi tantangan ini, desainer UI/UX dapat menerapkan praktik terbaik berikut:

* **Penggunaan warna kontras:** Memastikan elemen antarmuka memiliki kontras warna yang cukup untuk meningkatkan keterbacaan bagi mereka yang mengalami gangguan penglihatan.
* **Teks alternatif:** Menyediakan deskripsi teks untuk gambar dan grafik, memungkinkan pengguna pembaca layar memahami konten visual.
* **Navigasi keyboard:** Mengizinkan pengguna menavigasi antarmuka hanya menggunakan keyboard, mengakomodasi mereka yang memiliki kesulitan menggunakan mouse.
* **Subtitle dan transkrip:** Menambahkan subtitle atau transkrip untuk konten audio dan video, sehingga dapat diakses oleh mereka yang mengalami gangguan pendengaran.

Manfaat Aksesibilitas

Merancang untuk aksesibilitas tidak hanya menguntungkan pengguna tetapi juga bisnis:

* **Jangkauan yang lebih luas:** Menargetkan audiens yang lebih luas, termasuk penyandang disabilitas, memperluas potensi pasar.
* **Peningkatan kepuasan pengguna:** Menciptakan pengalaman yang inklusif dan positif bagi semua pengguna, meningkatkan kepuasan dan loyalitas.
* **Keuntungan hukum:** Memenuhi persyaratan hukum seperti Undang-Undang Penyandang Disabilitas Amerika (ADA) dan Standar Aksesibilitas Web (WCAG).

Kesimpulan

Mengatasi tantangan aksesibilitas dalam desain UI/UX sangat penting untuk kesetaraan digital dan kesuksesan bisnis. Dengan menerapkan praktik terbaik dan mempertahankan kesadaran yang tinggi terhadap kebutuhan pengguna yang beragam, desainer dapat menciptakan produk digital yang inklusif, mudah diakses, dan memuaskan.

Puskomedia siap menjadi pendamping Anda dalam perjalanan ini. Dengan layanan dan pendampingan kami, Anda dapat memastikan bahwa produk digital Anda dirancang dengan mempertimbangkan semua pengguna, membuka potensi maksimalnya. Bersama-sama, kita dapat menjadikan dunia digital tempat yang lebih inklusif dan dapat diakses oleh semua orang.

Mengatasi Tantangan Aksesibilitas dalam Desain UI/UX

Sebagai desainer UI/UX, menciptakan pengalaman yang dapat diakses oleh semua pengguna sangatlah penting. Tantangan aksesibilitas muncul dalam berbagai bentuk, dan memahami tantangan-tantangan ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua orang dapat berinteraksi dengan produk digital secara efektif dan nyaman.

Tantangan dalam Aksesibilitas

Tantangan aksesibilitas meliputi gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, gangguan kognitif, dan keterbatasan motorik. Gangguan penglihatan memengaruhi kemampuan seseorang untuk melihat, dan dapat bervariasi dari rabun jauh hingga buta total. Gangguan pendengaran dapat memengaruhi kemampuan untuk mendengar, dan juga dapat memengaruhi keseimbangan. Gangguan kognitif dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, mengingat, dan memahami informasi. Keterbatasan motorik dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengontrol gerakan mereka, termasuk mengetik dan mengklik mouse.

Gangguan Penglihatan

Pengguna dengan gangguan penglihatan mungkin mengalami kesulitan melihat teks, gambar, dan antarmuka lainnya. Desainer dapat mengatasi tantangan ini dengan menyediakan ukuran font yang lebih besar, kontras warna yang lebih tinggi, dan teks alternatif untuk gambar. Mereka juga harus memastikan bahwa antarmuka dirancang dengan mempertimbangkan pembaca layar.

Gangguan Pendengaran

Pengguna dengan gangguan pendengaran mungkin mengalami kesulitan mendengar suara, termasuk audio dan umpan balik. Desainer dapat mengatasi tantangan ini dengan menyediakan teks alternatif untuk audio, menggunakan subtitel, dan memastikan bahwa antarmuka intuitif dan mudah dinavigasi tanpa suara.

Gangguan Kognitif

Pengguna dengan gangguan kognitif mungkin mengalami kesulitan memahami informasi yang kompleks, mengingat instruksi, atau menavigasi antarmuka yang rumit. Desainer dapat mengatasi tantangan ini dengan menyediakan bahasa yang jelas dan ringkas, menggunakan visual untuk mendukung teks, dan membagi informasi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

Keterbatasan Motorik

Pengguna dengan keterbatasan motorik mungkin mengalami kesulitan mengontrol mouse atau keyboard, atau kesulitan menggunakan layar sentuh. Desainer dapat mengatasi tantangan ini dengan menyediakan kontrol alternatif untuk navigasi, seperti perintah suara atau gerakan. Mereka juga harus memastikan bahwa antarmuka dapat diakses menggunakan teknologi bantu.

Dengan memahami berbagai tantangan aksesibilitas, desainer dapat membuat produk digital yang dapat diakses dan dinikmati semua orang. Puskomedia menyediakan layanan dan pendampingan terkait dengan mengatasi tantangan aksesibilitas dalam desain UI/UX. Dengan keahlian dan pengalaman kami, kami dapat membantu Anda memastikan bahwa produk digital Anda inklusif dan dapat diakses oleh semua pengguna, apa pun kemampuan atau disabilitas mereka.

Mengatasi Tantangan Aksesibilitas dalam Desain UI/UX

Kita semua ingin situs web kita menjangkau sebanyak mungkin orang, bukan? Namun tahukah Anda bahwa satu dari lima orang di dunia hidup dengan kecacatan? Itu berarti jutaan orang berpotensi terhalang mengakses konten kita jika situs web kita tidak dapat diakses. Di sinilah prinsip desain aksesibel berperan.

Prinsip Desain Aksesibel

Prinsip desain aksesibel berfungsi sebagai panduan untuk membuat situs web yang dapat diakses oleh semua orang, tanpa memandang kemampuan atau kecacatan mereka. Ada empat prinsip utama dalam desain aksesibel:

1. **Persepsi:** Pengguna harus dapat melihat, mendengar, dan merasakan konten dengan jelas.
2. **Operabilitas:** Pengguna harus dapat berinteraksi dengan situs web dengan mudah, menggunakan keyboard, mouse, atau teknologi bantu lainnya.
3. **Dapat Dimengerti:** Pengguna harus dapat memahami struktur dan navigasi situs web dengan jelas.
4. **Ketahanan:** Situs web harus kompatibel dengan berbagai teknologi bantu dan browser.

Dari empat prinsip tersebut, prinsip “dapat dimengerti” merupakan elemen penting yang seringkali diabaikan. Prinsip ini tidak hanya memastikan bahwa konten situs web mudah dibaca dan dipahami, tetapi juga memastikan bahwa situs web tersebut memiliki struktur dan navigasi yang logis. Dengan kata lain, pengguna harus dapat dengan mudah menemukan apa yang mereka cari, tanpa harus berjuang memahaminya.

Bagaimana cara membuat situs web yang dapat dimengerti? Beberapa tipsnya antara lain:

* Gunakan bahasa yang jelas dan ringkas.
* Hindari jargon dan akronim yang tidak umum.
* Berikan petunjuk yang jelas tentang cara menggunakan situs web.
* Gunakan judul dan tajuk untuk mengatur konten.
* Pastikan situs web Anda memiliki tata letak yang konsisten.

Dengan mengikuti prinsip desain aksesibel, kita dapat menciptakan situs web yang inklusif dan dapat diakses oleh semua orang. Situs web yang dapat diakses tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna tetapi juga meningkatkan peringkat mesin pencari dan kepatuhan hukum.

Puskomedia memahami kompleksitas mengatasi tantangan aksesibilitas dalam desain UI/UX. Kami menawarkan layanan dan pendampingan komprehensif untuk membantu Anda membuat situs web yang dapat diakses semua orang. Dengan pengalaman kami dalam desain aksesibel, Puskomedia adalah mitra yang tepat untuk membantu Anda menciptakan situs web yang inklusif dan dapat diakses. Hubungi kami hari ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang layanan kami.

Mengatasi Tantangan Aksesibilitas dalam Desain UI/UX

Saat ini, mendesain antarmuka pengguna yang dapat diakses tidak lagi menjadi pilihan, melainkan sebuah keharusan. Di era digital yang berkembang pesat, memastikan pengalaman pengguna yang inklusif bagi semua orang menjadi sangat penting, terutama bagi penyandang disabilitas. Mari kita bahas tantangan aksesibilitas dan bagaimana pedoman serta praktik terbaik dapat membantu kita menciptakan desain UI/UX yang lebih inklusif.

Pedoman Aksesibilitas

Pedoman aksesibilitas, seperti WCAG (Pedoman Aksesibilitas Konten Web) dan ARIA (Aplikasi Internet Kaya yang Dapat Diakses), memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk membuat desain yang dapat diakses. WCAG, khususnya, adalah standar internasional yang diakui secara luas yang mencakup berbagai persyaratan untuk memastikan konten web dapat diakses oleh orang-orang penyandang disabilitas, termasuk mereka yang memiliki gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, gangguan kognitif, dan gangguan motorik.

Dengan pedoman ini sebagai acuan, desainer UI/UX dapat menciptakan pengalaman digital yang menjangkau semua pengguna. Nah, di mana kita memulainya? Pertama-tama, pertimbangkan bagaimana penyandang disabilitas mungkin berinteraksi dengan situs web atau aplikasi Anda. Mereka mungkin menggunakan perangkat bantu, seperti pembaca layar atau perangkat input khusus, maka rancanglah dengan mempertimbangkan kebutuhan mereka. Selain itu, gunakan kontras warna yang baik, ukuran font yang tepat, dan berikan teks alternatif untuk gambar, sehingga konten Anda mudah dibaca dan dipahami.

Pedoman aksesibilitas tidak hanya bermanfaat bagi pengguna penyandang disabilitas, tetapi juga mampu meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan. Desain yang dapat diakses lebih mudah dinavigasi, dipahami, dan dinikmati oleh semua orang. Dengan memperhatikan pedoman aksesibilitas, kita dapat menciptakan produk digital yang truly inclusive and empowering bagi semua pengguna.

Dalam kemitraan dengan Puskomedia, kami menyediakan layanan dan pendampingan komprehensif untuk membantu Anda mengatasi tantangan aksesibilitas dalam desain UI/UX. Pakar kami akan memandu Anda melalui proses implementasi pedoman aksesibilitas, memastikan Anda menciptakan pengalaman digital yang inklusif dan sesuai dengan standar industri. Bersama Puskomedia, Anda dapat yakin bahwa produk digital Anda dapat diakses oleh semua orang, membuka peluang baru bagi bisnis dan pengguna.

**Mengatasi Tantangan Aksesibilitas dalam Desain UI/UX: Memberikan Pengalaman Digital yang Inklusif**

Dalam lanskap digital yang berkembang pesat saat ini, aksesibilitas adalah faktor penting dalam menciptakan pengalaman pengguna yang inklusif. Desainer UI/UX harus memprioritaskan kebutuhan pengguna dengan disabilitas untuk memastikan bahwa semua individu dapat berinteraksi dengan situs web dan aplikasi mereka secara efektif.

Alat Bantu Aksesibilitas

Alat bantu aksesibilitas memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan aksesibilitas. Alat-alat ini, seperti pembaca layar dan perangkat input alternatif, memberdayakan pengguna tunanetra, tunarungu, dan penyandang disabilitas lain untuk bernavigasi dan berinteraksi dengan antarmuka digital.

**Pembaca Layar:** Pembaca layar mengubah teks digital menjadi ucapan, memungkinkan pengguna tunanetra mengakses konten situs web dan dokumen lainnya. Pengguna dapat menavigasi situs web menggunakan tombol pintas, dan pembaca layar akan membacakan konten halaman secara langsung.

**Perangkat Input Alternatif:** Perangkat input alternatif, seperti keyboard ergonomis dan perangkat pelacak kepala, memungkinkan pengguna dengan gangguan mobilitas untuk mengontrol antarmuka digital. Perangkat ini menyediakan metode input yang sesuai dengan kebutuhan dan keterbatasan fisik masing-masing pengguna.

**Pertimbangan Tambahan:** Selain alat bantu ini, desainer UI/UX harus mempertimbangkan aspek aksesibilitas seperti penggunaan kontras warna yang tinggi, ukuran font yang dapat disesuaikan, dan navigasi berbasis keyboard. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, desainer dapat memastikan bahwa situs web dan aplikasi mereka dapat diakses oleh audiens yang luas.

Dengan semakin meningkatnya kesadaran tentang aksesibilitas, mengutamakan kebutuhan pengguna dengan disabilitas tidak lagi sekadar rekomendasi, tetapi sebuah kewajiban etis dan hukum. Puskomedia, sebagai konsultan terkemuka dalam bidang aksesibilitas, menyediakan layanan dan pendampingan untuk membantu organisasi mengatasi tantangan aksesibilitas dalam desain UI/UX. Dengan bimbingan dan solusi yang disesuaikan, Puskomedia memberdayakan organisasi untuk menciptakan pengalaman digital yang inklusif dan berdampak.

Mengatasi Tantangan Aksesibilitas dalam Desain UI/UX

Mengatasi tantangan aksesibilitas dalam desain UI/UX menjadi kebutuhan krusial di era digital yang berkembang pesat. Artikel ini akan mengeksplorasi praktik penting dalam pengujian aksesibilitas, menyoroti implikasi hukum dan etika, serta menyarankan teknik untuk meningkatkan pengalaman pengguna bagi semua orang.

Pengujian Aksesibilitas

Menguji aksesibilitas merupakan langkah vital untuk memastikan bahwa desain UI/UX dapat diakses dan dinikmati oleh semua orang, termasuk penyandang disabilitas. Namun, bagaimana cara menguji aksesibilitas secara efektif?

Sebagai penulis, saya sarankan menggunakan berbagai metode pengujian untuk mendapatkan gambaran komprehensif tentang kegunaan situs web Anda. Alat otomatis dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah aksesibilitas, tetapi pengujian manual tetap esensial untuk mengungkap kekurangan yang lebih halus.

Selain itu, pertimbangkan untuk mengundang pengguna penyandang disabilitas agar berpartisipasi dalam pengujian. Umpan balik mereka yang tak ternilai dapat memberikan wawasan praktik yang tidak mungkin didapat hanya melalui pengujian otomatis atau manual.

Dengan mengadopsi pendekatan komprehensif terhadap pengujian aksesibilitas, Anda dapat secara signifikan meningkatkan pengalaman pengguna bagi semua orang, meminimalkan risiko hukum, dan menciptakan desain yang benar-benar inklusif.

Puskomedia menawarkan layanan dan pendampingan ahli untuk membantu klien mengatasi tantangan aksesibilitas dalam desain UI/UX. Dengan pengalaman luas kami dalam menciptakan desain yang dapat diakses, kami yakin dapat menjadi mitra yang tepat untuk memastikan pengalaman pengguna yang luar biasa bagi semua orang.

Mengatasi Tantangan dalam Desain UI/UX

Dunia digital berkembang pesat, dan kebutuhan untuk memastikan aksesibilitas digital menjadi sangat penting. Aksesibilitas dalam desain UI/UX tidak hanya tentang memenuhi pedoman hukum, tetapi juga tentang menciptakan pengalaman yang inklusif dan ramah pengguna bagi semua, termasuk penyandang disabilitas.

Manfaat Aksesibilitas

Selain mempromosikan inklusi, aksesibilitas juga meningkatkan kegunaan situs web Anda secara keseluruhan. Pada tahun 2021, terdapat 1,3 miliar penyandang disabilitas secara global. Dengan membuat antarmuka pengguna (UI) Anda dapat diakses, Anda membuka situs web Anda ke audiens yang lebih luas, meningkatkan jangkauan Anda, dan menjangkau pelanggan potensial baru.

Selain memperluas jangkauan Anda, aksesibilitas juga meningkatkan kepuasan pengguna. Ketika situs web mudah digunakan dan dinavigasi oleh semua pengguna, hal ini menciptakan pengalaman yang positif dan mengarah pada tingkat kepuasan pelanggan yang lebih tinggi. Sebuah studi oleh WebAIM menemukan bahwa situs web yang dapat diakses 3 hingga 4 kali lebih mungkin dikunjungi kembali dan direkomendasikan kepada orang lain dibandingkan situs web yang tidak dapat diakses.

Terakhir, aksesibilitas dapat meningkatkan kredibilitas Anda sebagai sebuah merek. Bisnis yang memprioritaskan aksesibilitas menunjukkan komitmen mereka terhadap inklusi dan tanggung jawab sosial. Hal ini dapat membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan, serta menarik bakat berkualitas tinggi dari semua latar belakang.

Membuat UI/UX yang Dapat Diakses

Merancang UI/UX yang dapat diakses melibatkan pertimbangan berbagai aspek, termasuk kontras warna, ukuran font, tata letak konten, dan penggunaan bantuan navigasi seperti pembaca layar. Dengan mengikuti pedoman aksesibilitas yang diakui secara industri, seperti WCAG (Pedoman Aksesibilitas Konten Web), Anda dapat memastikan bahwa situs web Anda dapat diakses oleh pengguna dari semua kemampuan.

Dalam dunia yang semakin digital, aksesibilitas tidak lagi menjadi pilihan; ini adalah keharusan. Dengan menerima tantangan desain UI/UX yang dapat diakses, Anda tidak hanya membuka situs web Anda ke lebih banyak pengguna, tetapi Anda juga meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan, meningkatkan kredibilitas merek, dan mengambil langkah maju dalam menciptakan dunia digital yang inklusif dan ramah pengguna.

Puskomedia dapat membantu Anda mengatasi tantangan aksesibilitas dalam desain UI/UX. Dengan pengalaman kami yang luas dan tim ahli, kami dapat memberikan solusi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan unik Anda. Hubungi kami hari ini untuk mengetahui bagaimana kami dapat membantu Anda menciptakan pengalaman digital yang inklusif dan ramah pengguna bagi semua.

Mengatasi Tantangan Aksesibilitas dalam Desain UI/UX

Di era digital ini, aksesibilitas tidak hanya sekadar pilihan; ini adalah sebuah keharusan. Mengatasi tantangan aksesibilitas dalam desain UI/UX sangat penting untuk menciptakan pengalaman digital yang inklusif dan dapat digunakan oleh semua orang. Artikel ini akan membahas beberapa kendala paling umum yang dihadapi dalam desain yang dapat diakses, bersama dengan solusi praktis untuk mengatasinya.

Tantangan dan Solusi

1. Persepsi Warna

Mengatasi Tantangan Aksesibilitas dalam Desain UI/UX
Source www.studocu.com

Banyak orang mengalami kesulitan membedakan warna tertentu, terutama mereka yang mengalami buta warna. Untuk memastikan konten Anda dapat diakses oleh semua orang, gunakan kontras warna yang tinggi dan hindari penggunaan warna saja untuk menyampaikan informasi.

2. Konten Audio dan Visual

Orang dengan gangguan pendengaran atau penglihatan mungkin tidak dapat mengakses konten audio dan visual tanpa modifikasi. Sediakan transkrip untuk konten audio, keterangan untuk konten video, dan deskripsi teks alternatif untuk gambar. Selain itu, hindari penggunaan konten berkedip atau berkedip cepat, karena dapat memicu kejang pada beberapa orang.

3. Struktur dan Navigasi

Struktur dan navigasi yang jelas sangat penting untuk semua pengguna, termasuk mereka yang menggunakan pembaca layar atau teknologi bantu lainnya. Pastikan situs web Anda memiliki struktur hierarkis yang logis dan gunakan heading dan subheading yang jelas. Selain itu, berikan deskripsi yang cukup untuk semua tautan dan kontrol navigasi.

4. Font dan Ukuran Teks

Font dan ukuran teks yang kecil atau sulit dibaca dapat menjadi hambatan bagi pengguna dengan gangguan penglihatan. Pilih font yang jelas dan mudah dibaca, dan gunakan ukuran teks yang cukup besar. Hindari penggunaan huruf miring atau teks yang dibenarkan, karena dapat mempersulit pembacaan.

5. Respons Keyboard

Pengguna yang tidak dapat menggunakan mouse atau touchpad mengandalkan keyboard untuk menavigasi situs web. Pastikan situs web Anda dapat diakses sepenuhnya melalui keyboard, dan sediakan pintasan keyboard untuk tugas umum. Selain itu, pastikan semua elemen interaktif, seperti tombol dan tautan, dapat difokuskan dan diaktifkan menggunakan tombol Tab.

Kesimpulan

Mengatasi tantangan aksesibilitas dalam desain UI/UX adalah hal yang penting untuk menciptakan pengalaman digital yang inklusif dan dapat digunakan oleh semua orang. Dengan mengikuti praktik terbaik yang diuraikan dalam artikel ini, Anda dapat membuat situs web, aplikasi, dan konten digital yang dapat diakses dan ramah pengguna bagi semua orang.

Puskomedia memahami pentingnya aksesibilitas dan dapat menjadi pendamping tepercaya Anda dalam perjalanan Anda membuat desain UI/UX yang dapat diakses. Dengan layanan dan dukungan kami, Anda dapat yakin bahwa produk digital Anda akan inklusif dan dapat digunakan oleh semua orang.

Hai sobat netizen!

Jangan ketinggalan artikel-artikel menarik di puskomedia.id! Di sini, kalian bisa dapetin informasi terupdate seputar teknologi terbaru dan tren-tren terbaru di dunia digital.

Jangan lupa share artikel-artikel yang kalian suka ke teman-teman dan keluarga kalian, ya! Dengan berbagi, kalian bisa turut menyebarkan wawasan dan pengetahuan tentang perkembangan teknologi.

Selain itu, jangan lewatkan juga artikel-artikel menarik lainnya yang membahas tentang:

* Gadget dan smartphone terbaru
* Aplikasi dan software canggih
* Tren media sosial
* Tips dan trik teknologi

Kunjungi selalu puskomedia.id untuk stay updated dan #makinpintar dengan teknologi terkini!

Published in Techno

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *