Laporan Keuangan Desa: Panduan Lengkap

Source lepobibobabong.blogspot.com
Laporan keuangan desa merupakan dokumen penting yang menyajikan informasi tentang posisi keuangan dan kinerja keuangan desa selama periode tertentu. Laporan ini digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk untuk perencanaan, penganggaran, pelaporan, dan pengambilan keputusan.
Bentuk Laporan Keuangan Desa
Laporan keuangan desa terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
1. **Laporan Realisasi Anggaran (LRA)**
LRA menyajikan informasi tentang realisasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan desa selama periode tertentu. LRA disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. **Neraca**
Neraca menyajikan informasi tentang posisi keuangan desa pada suatu tanggal tertentu. Neraca disusun berdasarkan persamaan dasar akuntansi, yaitu aset = kewajiban + ekuitas.
3. **Laporan Arus Kas**
Laporan arus kas menyajikan informasi tentang arus kas masuk dan arus kas keluar desa selama periode tertentu. Laporan arus kas disusun berdasarkan metode kas langsung.
4. **Catatan atas Laporan Keuangan**
Catatan atas laporan keuangan berisi informasi tambahan yang diperlukan untuk memahami laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku umum di Indonesia.
Penyusunan Laporan Keuangan Desa
Laporan keuangan desa disusun oleh pemerintah desa yang dibantu oleh bendahara desa. Penyusunan laporan keuangan desa harus dilakukan secara berkala, yaitu setiap tahun sekali. Laporan keuangan desa harus disahkan oleh kepala desa dan disampaikan kepada badan permusyawaratan desa (BPD).
Penggunaan Laporan Keuangan Desa
Laporan keuangan desa digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk untuk:
1. **Perencanaan**
Laporan keuangan desa digunakan untuk merencanakan kegiatan desa dan menyusun anggaran desa.
2. **Penganggaran**
Laporan keuangan desa digunakan untuk menyusun anggaran desa. Anggaran desa disusun berdasarkan rencana kegiatan desa dan sumber daya yang tersedia.
3. **Pelaporan**
Laporan keuangan desa digunakan untuk melaporkan kinerja keuangan desa kepada BPD dan masyarakat desa.
4. **Pengambilan Keputusan**
Laporan keuangan desa digunakan untuk mengambil keputusan tentang pengelolaan keuangan desa. Keputusan tentang pengelolaan keuangan desa harus diambil berdasarkan informasi yang akurat dan terpercaya.
Laporan keuangan desa merupakan dokumen penting yang digunakan untuk berbagai tujuan. Laporan ini harus disusun secara berkala dan disajikan secara akurat dan terpercaya.
Struktur Laporan Keuangan Desa
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan bahwa setiap desa wajib menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan ini merupakan bentuk transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa. Struktur laporan keuangan desa harus disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Laporan keuangan desa terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
1. Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisi informasi umum tentang desa, seperti nama desa, kecamatan, kabupaten, dan provinsi. Bagian ini juga berisi informasi tentang periode laporan keuangan, misalnya tahun anggaran 2023. Selain itu, bagian pendahuluan juga berisi kata pengantar dari kepala desa.
2. Bagian Ikhtisar Laporan Keuangan
Bagian ikhtisar laporan keuangan berisi ringkasan informasi keuangan desa. Ringkasan ini meliputi neraca, laporan operasi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas. Bagian ikhtisar laporan keuangan ini memberikan gambaran umum tentang kondisi keuangan desa.
3. Bagian Laporan Neraca
Bagian laporan neraca berisi informasi tentang aset, kewajiban, dan ekuitas desa. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki desa, seperti tanah, bangunan, dan peralatan. Kewajiban adalah utang desa kepada pihak lain, seperti pinjaman bank dan gaji pegawai. Ekuitas adalah selisih antara aset dan kewajiban, atau kekayaan bersih desa. Laporan neraca ini menggambarkan kondisi keuangan desa pada suatu titik waktu tertentu.
4. Bagian Laporan Operasi
Bagian laporan operasi berisi informasi tentang pendapatan dan belanja desa. Pendapatan desa meliputi pendapatan asli desa, seperti pajak bumi dan bangunan (PBB) dan retribusi pasar, serta pendapatan transfer dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Belanja desa meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal. Laporan operasi ini menggambarkan kinerja keuangan desa selama suatu periode tertentu.
5. Bagian Laporan Arus Kas
Bagian laporan arus kas berisi informasi tentang arus kas masuk dan keluar desa. Arus kas masuk meliputi penerimaan pendapatan dan pinjaman. Arus kas keluar meliputi pembayaran belanja dan pelunasan pinjaman. Laporan arus kas ini menggambarkan bagaimana desa mengelola kasnya selama suatu periode tertentu.
6. Bagian Laporan Perubahan Ekuitas
Bagian laporan perubahan ekuitas berisi informasi tentang perubahan ekuitas desa. Perubahan ekuitas dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti laba atau rugi, penambahan atau pengurangan aset, dan penambahan atau pengurangan kewajiban. Laporan perubahan ekuitas ini menggambarkan bagaimana ekuitas desa berubah selama suatu periode tertentu.
7. Bagian Catatan atas Laporan Keuangan
Bagian catatan atas laporan keuangan berisi informasi tambahan yang diperlukan untuk memahami laporan keuangan. Informasi tambahan ini dapat berupa penjelasan tentang kebijakan akuntansi yang digunakan, informasi tentang aset tetap, dan informasi tentang utang desa. Catatan atas laporan keuangan ini membantu pembaca untuk memahami laporan keuangan secara lebih mendalam.
Laporan Keuangan Desa: Bentuk dan Penjelasannya
Laporan keuangan desa merupakan dokumen penting yang menyajikan informasi tentang posisi keuangan dan kinerja keuangan desa selama periode tertentu. Laporan ini disusun berdasarkan standar akuntansi pemerintah dan harus disajikan secara transparan dan akuntabel. Ada beberapa bentuk laporan keuangan desa yang umum digunakan, salah satunya adalah neraca.
Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan desa pada suatu saat tertentu. Laporan ini menyajikan informasi tentang aset, kewajiban, dan ekuitas desa. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh desa, seperti kas, piutang, persediaan, dan aset tetap. Kewajiban adalah utang desa kepada pihak lain, seperti utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Ekuitas adalah selisih antara aset dan kewajiban, yang menunjukkan kekayaan bersih desa.
Struktur Laporan Neraca
Laporan neraca disusun dalam bentuk tabel dengan dua kolom, yaitu kolom aset dan kolom kewajiban dan ekuitas. Kolom aset disajikan di sebelah kiri, sedangkan kolom kewajiban dan ekuitas disajikan di sebelah kanan. Di bawah kedua kolom tersebut terdapat baris total, yang menunjukkan jumlah total aset, kewajiban, dan ekuitas.
Fungsi Laporan Neraca
Laporan neraca memiliki beberapa fungsi penting, di antaranya:
- Menunjukkan posisi keuangan desa pada suatu saat tertentu.
- Menyediakan informasi tentang aset, kewajiban, dan ekuitas desa.
- Membantu desa dalam mengambil keputusan keuangan yang tepat.
- Dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun laporan arus kas dan laporan laba rugi.
Cara Membaca Laporan Neraca
Untuk membaca laporan neraca, Anda perlu memahami beberapa istilah dasar akuntansi. Berikut ini adalah beberapa istilah yang umum digunakan dalam laporan neraca:
- Aset: Sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh desa.
- Kewajiban: Utang desa kepada pihak lain.
- Ekuitas: Selisih antara aset dan kewajiban, yang menunjukkan kekayaan bersih desa.
- Kas: Uang tunai dan setara kas yang dimiliki oleh desa.
- Piutang: Uang yang dipinjamkan oleh desa kepada pihak lain.
- Persediaan: Barang-barang yang dibeli oleh desa untuk dijual kembali.
- Aset tetap: Aset yang digunakan oleh desa dalam operasi sehari-hari, seperti tanah, bangunan, dan kendaraan.
- Utang jangka pendek: Utang yang harus dibayar oleh desa dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.
- Utang jangka panjang: Utang yang harus dibayar oleh desa dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.
Dengan memahami istilah-istilah tersebut, Anda dapat membaca laporan neraca dengan lebih mudah. Anda dapat melihat posisi keuangan desa pada suatu saat tertentu, serta mengetahui aset, kewajiban, dan ekuitas desa.
Laporan Keuangan Desa
Laporan keuangan desa merupakan dokumen penting yang menyajikan kondisi keuangan desa. Laporan ini memuat informasi mengenai pendapatan, belanja, dan aset desa. Laporan keuangan desa disusun oleh pemerintah desa dan disampaikan kepada masyarakat melalui musyawarah desa. Laporan keuangan desa juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja pemerintah desa.
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan desa. Laporan ini menunjukkan arus kas masuk dan keluar desa selama suatu periode tertentu. Laporan arus kas dapat digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan desa secara keseluruhan. Laporan ini juga dapat digunakan untuk memantau kinerja pemerintah desa dalam mengelola keuangan desa.
Struktur Laporan Arus Kas
Struktur laporan arus kas terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:
1. Kegiatan Operasi
Kegiatan operasi adalah kegiatan utama desa yang berkaitan dengan pelayanan publik. Kegiatan operasi dapat berupa kegiatan pembangunan, pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pelayanan publik.
2. Kegiatan Investasi
Kegiatan investasi adalah kegiatan desa yang berkaitan dengan pembelian atau penjualan aset tetap. Kegiatan investasi dapat berupa pembelian tanah, bangunan, kendaraan, dan aset tetap lainnya.
3. Kegiatan Pembiayaan
Kegiatan pembiayaan adalah kegiatan desa yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran dana. Kegiatan pembiayaan dapat berupa penerimaan pinjaman, penerbitan obligasi, dan pembayaran bunga pinjaman.
Manfaat Laporan Arus Kas
Laporan arus kas memiliki banyak manfaat, antara lain:
1. Mengetahui Kondisi Keuangan Desa
Laporan arus kas dapat digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan desa secara keseluruhan. Laporan ini dapat menunjukkan apakah desa mengalami surplus atau defisit anggaran. Laporan arus kas juga dapat menunjukkan sumber-sumber pendapatan desa dan arah belanja desa.
2. Mengetahui Kinerja Pemerintah Desa
Laporan arus kas dapat digunakan untuk mengetahui kinerja pemerintah desa dalam mengelola keuangan desa. Laporan ini dapat menunjukkan apakah pemerintah desa telah menggunakan anggaran secara efektif dan efisien. Laporan arus kas juga dapat menunjukkan apakah pemerintah desa telah berhasil meningkatkan pendapatan desa dan mengurangi belanja desa.
3. Mengetahui Arah Kebijakan Pemerintah Desa
Laporan arus kas dapat digunakan untuk mengetahui arah kebijakan pemerintah desa. Laporan ini dapat menunjukkan prioritas pemerintah desa dalam pembangunan desa. Laporan arus kas juga dapat menunjukkan apakah pemerintah desa telah berhasil mencapai target-target pembangunan desa yang telah ditetapkan.
Kesimpulan
Laporan arus kas merupakan bagian penting dari laporan keuangan desa. Laporan ini memiliki banyak manfaat bagi desa, antara lain: mengetahui kondisi keuangan desa, mengetahui kinerja pemerintah desa, dan mengetahui arah kebijakan pemerintah desa. Laporan arus kas dapat digunakan oleh masyarakat sebagai bahan evaluasi kinerja pemerintah desa dan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pembangunan desa.
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan keuangan yang menunjukkan perubahan ekuitas desa selama suatu periode tertentu. Laporan ini menunjukkan perubahan ekuitas yang terjadi karena aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Aktivitas operasi adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh desa untuk menghasilkan pendapatan dan belanja.
Aktivitas investasi adalah aktivitas yang dilakukan oleh desa untuk memperoleh aset tetap dan aset lainnya. Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang dilakukan oleh desa untuk memperoleh dana untuk membiayai aktivitas operasi dan aktivitas investasi. Laporan perubahan ekuitas harus disusun secara komprehensif dan jelas agar dapat memberikan informasi yang berguna bagi para pemangku kepentingan.
Pusmin dapat menemukan contoh bentuk laporan perubahan ekuitas pada akhir artikel ini. Laporan ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: pendapatan, belanja, dan surplus/defisit. Pendapatan desa berasal dari berbagai sumber, antara lain pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan desa, dan lain-lain.
Belanja desa digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan pembangunan dan pelayanan publik. Surplus/defisit merupakan selisih antara pendapatan dan belanja. Jika pendapatan lebih besar daripada belanja, maka desa akan mengalami surplus. Sebaliknya, jika belanja lebih besar daripada pendapatan, maka desa akan mengalami defisit.
Laporan perubahan ekuitas merupakan salah satu laporan keuangan yang penting bagi desa. Laporan ini dapat digunakan untuk memantau kinerja keuangan desa dan membuat keputusan-keputusan keuangan yang tepat. Berikut ini adalah beberapa manfaat laporan perubahan ekuitas:
- Membantu desa dalam memantau kinerja keuangan
- Membantu desa dalam membuat keputusan-keputusan keuangan yang tepat
- Memberikan informasi yang berguna bagi para pemangku kepentingan
- Laporan dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah desa
Bagaimana, kawan-kawan? Mudah bukan membuat laporan perubahan ekuitas? Jika Pusmin memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan sungkan untuk bertanya pada kolom komentar di bawah ini. Semoga artikel ini bermanfaat.
**Bentuk Laporan Perubahan Ekuitas Desa**
(Dalam ribuan rupiah)
| Keterangan | Tahun 2022 | Tahun 2021 | Perubahan |
|—|—|—|—|
| Ekuitas awal | 10.000.000 | 8.000.000 | 2.000.000 |
| Pendapatan | 5.000.000 | 4.000.000 | 1.000.000 |
| Belanja | 4.000.000 | 3.000.000 | 1.000.000 |
| Surplus/defisit | 1.000.000 | 1.000.000 | 0 |
| Ekuitas akhir | 11.000.000 | 10.000.000 | 1.000.000 |
Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan penjelasan rinci atas informasi yang disajikan dalam laporan keuangan desa.
Catatan ini penting bagi pengguna laporan keuangan karena memberikan informasi tambahan yang tidak dapat disajikan dalam laporan keuangan itu sendiri.
Catatan atas laporan keuangan desa pada umumnya meliputi informasi berikut:
- Penjelasan tentang kebijakan akuntansi yang digunakan oleh desa.
- Rincian tentang aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban desa.
- Informasi mengenai transaksi yang terkait dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak ketiga lainnya.
- Penjelasan mengenai perubahan dalam posisi keuangan desa selama periode pelaporan.
- Analisis rasio keuangan desa.
Catatan atas laporan keuangan desa harus disusun dengan jelas dan ringkas, serta mudah dipahami oleh pengguna laporan keuangan. Catatan ini juga harus disajikan secara konsisten dari tahun ke tahun agar pengguna laporan keuangan dapat membandingkannya dengan mudah.
Catatan atas laporan keuangan desa memainkan peran penting dalam membantu pengguna laporan keuangan memahami posisi keuangan dan kinerja desa. Catatan ini juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi oleh desa serta untuk mengambil keputusan-keputusan yang tepat untuk mengatasi risiko tersebut. Berikut adalah contoh laporan keuangan desa:
Laporan Keuangan Desa
Tahun 2023
Laporan ini berisi informasi tentang posisi keuangan dan kinerja Desa [Nama Desa] selama tahun 2023. Laporan ini disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah Desa (SAPD) yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.
Laporan keuangan desa ini meliputi:
- Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
- Laporan Perubahan Saldo Anggaran (LPSA)
- Laporan Operasional (LO)
- Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
- Laporan Arus Kas (LAK)
- Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan desa ini berisi penjelasan rinci tentang informasi yang disajikan dalam laporan keuangan desa. Catatan ini penting bagi pengguna laporan keuangan karena memberikan informasi tambahan yang tidak dapat disajikan dalam laporan keuangan itu sendiri.
Laporan Keuangan Desa, Cerminan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Di era digitalisasi seperti saat ini, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa semakin menjadi sorotan. Publik menuntut adanya keterbukaan informasi terkait penggunaan dana desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Untuk menjawab tuntutan tersebut, pemerintah desa dituntut untuk menyusun laporan keuangan desa secara akurat dan terperinci.
Menelisik Peran Krusial Laporan Keuangan Desa
Laporan keuangan desa merupakan dokumen penting yang merekam seluruh transaksi keuangan desa selama satu tahun anggaran. Dokumen ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pertanggungjawaban kepada pemerintah pusat dan masyarakat, tetapi juga sebagai dasar evaluasi kinerja pemerintah desa.
Dengan adanya laporan keuangan desa, publik dapat memantau penggunaan dana desa secara lebih transparan. Informasi yang tercantum dalam laporan keuangan desa dapat menjadi bahan diskusi dan evaluasi terhadap kinerja pemerintah desa. Selain itu, laporan keuangan desa juga dapat menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah pusat untuk menentukan kebijakan terkait pengelolaan dana desa.
Memahami Format Laporan Keuangan Desa
Laporan keuangan desa disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Peraturan ini mengatur secara rinci tentang tata cara penyusunan, penyampaian, dan penggunaan laporan keuangan desa.
Laporan keuangan desa terdiri dari beberapa bagian, antara lain:
- Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
- Laporan Perubahan Saldo Anggaran (LPSA)
- Neraca
- Laporan Arus Kas
- Catatan atas Laporan Keuangan
Setiap bagian laporan keuangan desa memuat informasi penting terkait pengelolaan keuangan desa. LRA menyajikan realisasi pendapatan dan belanja desa selama satu tahun anggaran. LPSA menyajikan perubahan saldo anggaran desa dari awal hingga akhir tahun anggaran. Neraca menyajikan posisi keuangan desa pada akhir tahun anggaran. Laporan Arus Kas menyajikan arus kas masuk dan keluar desa selama satu tahun anggaran. Catatan atas Laporan Keuangan berisi penjelasan rinci tentang informasi yang tercantum dalam laporan keuangan desa.
Menjamin Kualitas Laporan Keuangan Desa
Untuk menjamin kualitas laporan keuangan desa, pemerintah pusat telah menetapkan beberapa ketentuan, antara lain:
- Laporan keuangan desa harus disusun oleh bendahara desa dan kepala desa.
- Laporan keuangan desa harus diperiksa oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri.
- Laporan keuangan desa harus disampaikan kepada pemerintah pusat dan masyarakat.
Dengan adanya ketentuan-ketentuan tersebut, diharapkan laporan keuangan desa dapat disusun secara akurat dan terperinci. Sehingga, laporan keuangan desa dapat menjadi alat yang efektif untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa.
Laporan Keuangan Desa: Upaya Mewujudkan Transparansi dan Akuntabilitas
Laporan keuangan desa merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa. Dengan adanya laporan keuangan desa, publik dapat memantau penggunaan dana desa secara lebih transparan. Selain itu, laporan keuangan desa juga dapat menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah pusat untuk menentukan kebijakan terkait pengelolaan dana desa.
Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah desa untuk menyusun laporan keuangan desa secara akurat dan terperinci. Laporan keuangan desa yang berkualitas akan menjadi cerminan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa.
Pentingnya Laporan Keuangan Desa Bagi Berbagai Pihak
Laporan keuangan desa merupakan dokumen yang wajib disusun oleh pemerintah desa untuk memberikan informasi mengenai keuangan desa kepada berbagai pihak, termasuk pemerintah desa itu sendiri, masyarakat desa, dan lembaga donor. Laporan ini sangat penting untuk akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan desa, serta menjadi dasar pengambilan keputusan terkait pembangunan desa.
Manfaat Laporan Keuangan Desa Bagi Pemerintah Desa
Laporan keuangan desa bermanfaat bagi berbagai kalangan. Bagi pemerintah desa, laporan ini menjadi dasar untuk memantau dan mengevaluasi kinerja keuangan desa. Pemerintah desa juga dapat menggunakan laporan ini untuk merencanakan dan menganggarkan pendapatan dan belanja desa pada tahun berikutnya. Selain itu, laporan ini juga dapat menjadi bahan untuk pertanggungjawaban kepada masyarakat desa dan lembaga donor.
Manfaat Laporan Keuangan Desa Bagi Masyarakat Desa
Laporan keuangan desa juga bermanfaat bagi masyarakat desa. Melalui laporan ini, masyarakat desa dapat mengetahui bagaimana keuangan desa dikelola. Informasi ini dapat menjadi dasar bagi masyarakat desa untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait pembangunan desa. Selain itu, laporan ini juga dapat menjadi bahan untuk mengawasi kinerja pemerintah desa.
Manfaat Laporan Keuangan Desa Bagi Lembaga Donor
Laporan keuangan desa juga bermanfaat bagi lembaga donor. Melalui laporan ini, lembaga donor dapat mengetahui bagaimana dana bantuan yang mereka berikan digunakan oleh pemerintah desa. Informasi ini dapat menjadi dasar bagi lembaga donor untuk memutuskan apakah akan memberikan bantuan lagi kepada desa tersebut. Selain itu, laporan ini juga dapat menjadi bahan untuk memantau dan mengevaluasi kinerja pemerintah desa.
Bentuk Laporan Keuangan Desa
Laporan keuangan desa terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
- Laporan Realisasi Anggaran
- Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
- Neraca
- Laporan Arus Kas
- Catatan atas Laporan Keuangan
Setiap bagian dari laporan keuangan desa tersebut memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda-beda. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi tentang realisasi pendapatan dan belanja desa selama satu tahun anggaran. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi tentang perubahan saldo anggaran lebih desa selama satu tahun anggaran. Neraca menyajikan informasi tentang posisi keuangan desa pada akhir tahun anggaran. Laporan Arus Kas menyajikan informasi tentang arus kas masuk dan keluar desa selama satu tahun anggaran.
Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tambahan yang diperlukan untuk memahami laporan keuangan desa. Informasi tambahan tersebut dapat berupa informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan, informasi tentang aset tetap desa, dan informasi tentang utang desa.
SAYA MAU KERJA LAPORAN DESA